Covid- 19 Perlambat Pertumbuhan Ekonomi Global Terutama Nasional



Perekonomian global sempat diprediksi kembali pulih setelah perang dagang antar AS-China mulai mereda. Setelah wabah virus Covid-19 melanda China tepatnya di Kota Wuhan yang menyebabkan virus menyebar ke seluruh dunia mengakibatkan kondisi peetumbuhan perekonomian Global menjadi melambat. 

Pertumbuhan perekonomian melambat karena wabah di china meyebabkan salah satu perusahaan industri di china yang berada di kota Wuhan produksinya sekarang terhenti. padahal China merupakan negara terbesar yang memiliki peran penting bagi perekonomian di negara-negara lain.

Pandemi Covid-19 menekan ekonomi Tiongkok yang merupakan mitra dagang serta banyak berhubungan dengan Indonesia dari sisi ekonomi. IMF juga telah memperkirakan dampak ekonomi yang timbul akibat Covid-19 bisa jadi akan terasa lebih panjang daripada krisis finansial global. The Fed sudah memotong suku bunga dan melakukan quantitative easing dalam jumlah yang sangat besar. Tentu, itu berdampak pada pasar finansial.

Merebaknya Coronavirus Disease atau Covid-19 hampir di seluruh penjuru dunia sangat mempengaruhi kondisi perekonomian global. Asian Development Bank (ADB) menghitung potensi kerugian ekonomi akibat wabah corona mencapai US$ 4.962 triliun. Hal ini akan berpotensi terjadi resesi global.

Dalam bidang ekonomi di indonesia, dampak Covid-19 diperkirakan salah satunya melalui penurunan impor barang modal Indonesia yang berasal dari China. Meski pada saat ini beragam industri di Indonesia diperkirakan masih memiliki stok bahan modal untuk industri tetapi persediaan tersebut diprediksi bakal habis dalam jangka waktu satu atau dua bulan mendatang.

Saat ini pemerintah telah memberikan beberapa kebijakan yang dapat menekan dampak ekonomi Covid-19 agar tidak makin buruk. Di antaranya, stimulus pajak untuk sektor tourism, kemudahan impor bahan baku, serta percepatan penyaluran dana desa. Semua dilakukan supaya ekonomi tidak kian terpuruk. Sebab, dari risiko teringan dari dampak ekonomi Covid-19 yang kami perkirakan, pertumbuhan konsumsi rumah tangga akan melambat.

Bukan hanya itu, supply side kita juga terpengaruh. Untung, saat ini Tiongkok sudah mulai recovery. Aktivitas ekonomi di Tiongkok sedikit demi sedikit membaik jika dibandingkan dengan ketika Covid-19 mencapai puncak persebarannya beberapa waktu lalu. Hanya, negara-negara lain, termasuk Indonesia, saat ini masih berjuang untuk menghadapi isu kesehatan tersebut.

Dengan kebijakan fiskal dan nonfiskal yang sudah diumumkan, kami berharap bisa menolong perekonomian. Tidak hanya bagi pekerja formal yang mendapat pelonggaran pajak. Pekerja informal juga akan kami dorong ekonominya lewat percepatan penyaluran dana desa dan bantuan sosial (bansos). Pelaku industri juga harapannya bisa lebih mudah mendapatkan impor bahan baku. 
Beberapa waktu lalu, ketika Tiongkok mengalami penurunan purchasing manufacturing index (PMI) menjadi 35,7, Indonesia sebenarnya sudah melakukan substitusi impor. Semoga stok bahan baku yang sudah ada dapat mendukung aktivitas produksi dalam negeri. Meskipun, saat ini kita disarankan untuk social distancing. 
Beruntungnya juga, ekonomi sangat bergantung pada konsumsi domestik. Perlambatan demand yang kemungkinan terjadi tidak akan sebesar negara lain yang punya paparan besar terhadap perdagangan global. Sebut saja Singapura dan negara-negara Asia lainnya. Pemerintahan Presiden Jokowi juga diwartakan telah menyiapkan berbagai instrumen fiskal dalam rangka mengatasi dampak penyebaran virus tersebut terhadap perekonomian Republik Indonesia. 

Referensi :

https://money.kompas.com/read/2020/03/01/074000226/ekonom--covid-19-perlambat-pertumbuhan-ekonomi-global

https://today.line.me/id/pc/article/Menjaga+dampak+Covid+19+terhadap+perekonomian+nasional-37EKRk

https://www.jawapos.com/opini/17/03/2020/mitigasi-dampak-ekonomi-covid-19/

https://www.antaranews.com/berita/1330574/menjaga-dampak-covid-19-terhadap-perekonomian-nasional

https://heraldmakassar.com/2020/03/22/covid-19-dan-ancaman-resesi-global/

Related Articles

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Diberdayakan oleh Blogger.